Metodologi Pembelajaran Creative Learning

Metodologi Pembelajaran Creative Learning

Metodologi pengajaran konvensional, yang dilahirkan pada awal era ekonomi industri, cenderung menyerupai bentuk dan gaya industri itu sendiri: mekanisasi, standarisasi, kontrol luar, satu ukuran untuk semua, pengkondisian behavioristis ( hadiah dan hukuman), fragmentasi, dan tekanan pada format “aku bicara, kau mendengar”. Maaf, metodologi pengajaran seperti ini terkesan monoton dan membosankan.

Tujuan pembelajaran bukan mengajari orang memberi tanggapan instingtif terhadap pekerjaan monoton yang relatif tidak membutuhkan pikiran, melainkan menyulut sepenuhnya kekuatan mental dan psikologis manusia untuk berpikir, memecahkan masalah, melakukan pembaruan, dan belajar.

Belajar ditandai dengan keterlibatan penuh pembelajaran, kerjasama murni, variasi dan keragaman dalam metode belajar motivasi internal, bukan semata-mata eksternal. Ada kegembiraan dan kesenangan dalam belajar, dan integrasi belajar yang lebih menyeluruh ke dalam segenap kehidupan si pembelajar. Bukan hanya sekedar mendapatkan teori, tetapi juga pengalaman empiris bagi si pembelajar.

Seiring berkembangnya pola pikir manusia, berkembang pula yang namanya metodologi pengajaran. Menyadari betapa pentingnya suatu pendidikan, maka para pendidik terutama pengajar yang bergelut langsung dalam dunia pendidikan, berlomba menciptakan suatu metodologi pengajaran yang pas untuk anak-anak kita.

Maka banyak bermunculan metodologi pembelajaran dewasa ini. Sebut saja active learning, learning by doing, dan creative learning. Para orangtua tentunya menyambut dengan gembira bermunculannya metode pembelajaran ini. 

Mereka berduyun-duyun memasukkan anaknya ke sekolah yang menerapkan metode belajar yang disebutkan di atas, dengan harapan anaknya akan mendapatkan pendidikan yang lebih baik dibanding mereka dahulu.

Creative Learning

Metodologi Pembelajaran Creative Learning

Mendengar kata kreatif cenderung berkaitan dengan kata seni. Pada kenyataannya, kreatif sekarang ini diperlukan dalam berbagai hal dalam kehidupan. Salah satunya belajar. 

Metode pembelajaran kreatif akan membuat proses belajar-mengajar menjadi semakin mengasyikan. Selain menjadikan anak aktif mencari sesuatu yang dipelajarinya, anak juga menjadi kreatif dalam memecahkan setiap pembelajaran yang mereka dapatkan.

Mengapa perlu kreatif? Mari kita ubah paradigma berpikir kita. Saatnya kita menjadi dan menciptakan generasi yang pandai berinovasi, agar tidak terjebak dengan padatnya target kurikulum sehingga yang terjadi adalah menghafal. Akibatnya, belajar menjadi tidak paham.

Dengan pengajaran kreatif, kita buat anak belajar menjadi paham, menumbuhkan motivasi belajar anak secara alamiah dan fun, serta membina kemampuan dasar dan respons berpikir positif anak. Dalam hal ini proses kreatif bukan hanya milik anak saja tetapi juga pengajar. Maka kita di sini sama-sama melakukan proses kreatif.

Sebagaimana inti dari proses belajar itu sendiri, yaitu bukan bagaimana kita mengajarkan pada siswa tentang sebuah pelajaran, tetapi bagaimana melalui kegiatan belajar kreatif secara alamiah dan lebih bermakna, kita memberi dukungan kepada siswa dalam proses belajarnya, sehingga tumbuh motivasi belajar dan kepekaaan dengan sendirinya pada siswa.

Dengan metode pengajaran kreatif, kita akan banyak belajar menciptakan sesuatu, apakah itu diciptakan sebagai alat untuk mengajar atau merupakan materi dari belajar. Dengan begitu anak/siswa pun akan banyak mendapatkan pengalaman. 

Sebab, bila materi disampaikan melalui pengalaman imajiner dan nyata, bagi anak hal itu akan menjadi proses belajar dan proses kreasi yang menyenangkan.

Pengalaman tersebut bukan hanya menambah ilmu pengetahuan mereka tetapi juga penghayatan terhadap “dunia hidup” mereka sendiri. 

Topik Terkait
Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama